Berdasarkan hasil survei Bank Indonesia (BI), penyaluran kredit kendaraan bermotor dari bank umum menguat pada akhir tahun lalu.
Hal itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) realisasi penyaluran kredit kendaraan yang mencapai 50,84% pada kuartal IV 2022, naik dibanding kuartal sebelumnya sekaligus menjadi rekor tertinggi sejak 2019.
Peningkatan juga terjadi pada penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan apartemen (KPA), kredit tanpa agunan (KTA), serta kartu kredit.
"Kredit konsumsi tumbuh lebih tinggi didorong oleh hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit multiguna yang tumbuh melambat," kata BI dalam laporan Survei Perbankan yang dirilis Jumat (20/1/2023).
Namun, pada kuartal IV 2022 SBT kredit modal kerja dan kredit investasi lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya, mengindikasikan penyaluran kredit yang melambat. BI menilai hal tersebut akan mempengaruhi kebijakan perbankan pada kuartal I 2023.
"Diprakirakan terjadi standar penyaluran kredit yang lebih longgar dibanding triwulan sebelumnya, terutama pada jenis kredit modal kerja dan KPR," kata BI.
"Sementara itu, kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih longgar dibandingkan triwulan sebelumnya, terutama pada aspek jangka waktu dan biaya persetujuan kredit," lanjutnya.
BI melakukan survei ini terhadap sekitar 40 bank umum. Secara kumulatif, seluruh responden mengelola 80% dari total aset perbankan nasional.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Saldo Bersih Tertimbang (SBT), di mana jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100%), kemudian dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban "meningkat" dan "menurun".
(Baca: Penjualan Sepeda Motor Tahun 2022 Masih di Bawah Level Pra-Pandemi)