Menurut survei Bank Indonesia (BI), penyaluran kartu kredit baru dari bank umum tumbuh signifikan pada akhir tahun lalu, mengindikasikan adanya penambahan jumlah konsumen.
Hal itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) realisasi penyaluran kartu kredit yang mencapai 79,03% pada kuartal IV 2022, naik dibanding kuartal III sekaligus menjadi capaian tertinggi sepanjang 2022.
Bukan hanya kartu kredit, penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan apartemen (KPA), kredit kendaraan bermotor (KKB), dan kredit tanpa agunan (KTA) juga meningkat.
"Kredit konsumsi tumbuh lebih tinggi didorong oleh hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit multiguna yang tumbuh melambat," kata BI dalam laporan Survei Perbankan yang dirilis Jumat (20/1/2023).
Namun, pada kuartal IV 2022 SBT kredit modal kerja dan kredit investasi tumbuh lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya. Hal ini dapat mempengaruhi kebijakan perbankan pada kuartal I 2023.
"Diprakirakan terjadi standar penyaluran kredit yang lebih longgar dibanding triwulan sebelumnya, terutama pada jenis kredit modal kerja dan KPR," kata BI.
"Sementara itu, kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih longgar dibandingkan triwulan sebelumnya, terutama pada aspek jangka waktu dan biaya persetujuan kredit," lanjutnya.
BI melakukan survei ini terhadap sekitar 40 bank umum. Secara kumulatif, seluruh responden mengelola 80% dari total aset perbankan nasional.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Saldo Bersih Tertimbang (SBT), di mana jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100%), kemudian dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban "meningkat" dan "menurun".
(Baca: Ini Layanan Kredit Terpopuler di Konsumen Rumah Tangga Indonesia)