GISAID mencatat, perkembangan kasus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di Indonesia telah mencapai 32.621 kasus per Sabtu, 14 Januari 2023. Varian Omicron di Indonesia ini memiliki selisih 152 kasus dibandingkan hari sebelumnya. Secara mingguan, kasus di Indonesia ini tumbuh 2,26 persen.
(Baca: Pertumbuhan Omicron Mingguan, Tertinggi di Negara Cina (RRC - Tiongkok) (Jumat, 13 Januari 2023))
Dengan jumlah varian Omicron tersebut, menempatkan posisi Indonesia berada di urutan pertama di Asia Tenggara. Negara dengan kasus Omicron tertinggi di Asia Tenggara masih ditempati Malaysia sebanyak 26.201 kasus.
Setelahnya Thailand di urutan ketiga. Dibandingkan pekan sebelumnya, jumlah kasus Omicron di negara ini tumbuh 1,79 persen. Sedangkan untuk data harian angka jumlah kasus Omicron di negara ini kemarin tercatat 22.657 jiwa, jumlah kasus Omicron di Singapura naik 1,31 persen menjadi 17.881 kasus dibandingkan pekan sebelumnya, Filipina dengan jumlah kasus Omicron 12.407 kasus (naik 1,6%) dan jumlah kasus Omicron di Vietnam naik 1,51 persen menjadi 4.978 kasus dibandingkan pekan sebelumnya
(Baca: Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Urutan Ke-22 di Asia)
Adapun laporan GISAID menyebutkan, telah mendeteksi kasus Covid-19 Omicron di seluruh dunia dengan jumlah total mencapai 7,19 juta kasus. Jumlah varian Covid-19 tersebut naik dibandingkan pekan sebelumnya yang berjumlah 7,1 juta kasus.