Penduduk setengah pengangguran adalah pekerja yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), serta masih mencari dan bersedia menerima pekerjaan lain.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), proporsi penduduk Indonesia yang berstatus setengah pengangguran mencapai 6,32% pada 2022.
Angka tersebut turun dari 2021 yang mencapai 8,71%, serta lebih rendah dibanding pra-pandemi, yakni 6,42% pada 2019.
Adapun pada 2022 porsi penduduk setengah pengangguran tertinggi berada di Nusa Tenggara Barat, yaitu 13,3% dari total penduduknya.
Kemudian ada Sulawesi Barat dengan porsi penduduk setengah pengangguran 13,04%, Nusa Tenggara Timur 12,5%, dan Papua Barat 12,29%.
Angka terendahnya berada di DKI Jakarta yang hanya 2,71%, diikuti Kepulauan Bangka Belitung 3,37%, dan Bali 3,93%.
Secara nasional, pekerja setengah pengangguran paling banyak merupakan lulusan SMA Umum, dan paling sedikit dari kelompok lulusan Diploma.
Berikut rincian porsi penduduk setengah pengangguran berdasarkan pendidikan pada 2022:
- Tidak/Belum Pernah Sekolah/Belum Tamat SD/Tamat SD: 6,44%
- SMP: 6,68%
- SMA Umum: 7,02%
- SMA Kejuruan: 6,22%
- Diploma I/II/III: 3,93%
- Universitas: 4,47%
Persentase setengah pengangguran ini menggambarkan kemampuan ekonomi wilayah untuk menyediakan lapangan kerja, serta memanfaatkan keahlian, pengalaman dan kesediaan bekerja yang dimiliki tenaga kerjanya.
(Baca: Lebih dari Separuh Pengangguran Berusia 15-29 Tahun pada Februari 2022)