Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan volume ekspor batu bara Indonesia mencapai 302,87 juta ton sepanjang Januari-Oktober 2022, tumbuh 3,63% (year-on-year/yoy) dibanding Januari-Oktober 2021.
Dalam periode sama, nilai ekspornya melonjak 90,33% (yoy) menjadi US$38,87 miliar atau sekitar Rp602,5 triliun (asumsi kurs Rp15.500 per US$). Peningkatan nilai ekspor ini terjadi berkat lonjakan harga batu bara di pasar global.
Berdasarkan data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), harga batu bara acuan Indonesia berada di level US$159,97/ton pada Desember 2021. Harganya kemudian terus bergerak naik hingga mencapai 330,97/ton pada Oktober 2022.
Dengan demikian, harga batu bara acuan Indonesia naik 107,13% dalam 10 bulan pertama 2022.
Adapun selama periode 1-31 Januari 2022 pemerintah Indonesia sempat melarang ekspor batu bara, karena pasokan untuk pembangkit listrik domestik milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sempat terganggu.
(Baca: Ini Negara Tujuan Ekspor Batu Bara Indonesia)