Indonesia membukukan impor dengan Tunisia sebesar US$ 31,05 juta data per Desember 2020. Nilai tersebut naik 12,99% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 27,48 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Tunisia, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah impor Indonesia adalah US$ 14,36 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 32,77 juta.
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Tunisia, 0,03 ribu produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Kebanyakan produk impor dari tempat ini, merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain yang jumlahnya tercatat ada 0,03 ribu produk.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Tunisia. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan
Masuk dalam kode HS 08, Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan dan kulit buah atau melon jeruk. Impor produk ini dari Tunisia berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor sebanyak US$ 22.415 ribu. Nilai impor Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan;kulit buah atau melon jeruk ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 18.754 ribu.
- Ikan dan krustasea, moluska dan invertebrata air lainnya
Ikan dan krustasea, moluska dan invertebrata air lainnya dengan kode HS 03. Dari negara ini, Indonesia mengimpor sebanyak US$ 2.426 ribu.
- Mesin dan peralatan listrik dan bagian -bagiannya
Di urutan ke ketiga adalah , Indonesia juga mengimpor senilai US$ 1.346 ribu Mesin dan peralatan listrik dan bagian -bagiannya dari Tunisia. Nilai impor produk ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 2.610 ribu. Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari 139 negara. Impor Mesin dan peralatan listrik dan bagian -bagiannya dari Tunisia tercatat berada di urutan 52. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Cina, Singapura, Taipei, Cina, Jepang dan Korea, Republik.
- Artikel -artikel aksesoris pakaian dan pakaian, tidak dirajut atau dirajut
Impor produk lainnya adalah Artikel -artikel aksesoris pakaian dan pakaian, tidak dirajut atau dirajut senilai US$ 977 ribu. Nilai impor produk ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 1.003 ribu. Impor Artikel -artikel aksesoris pakaian dan pakaian, tidak dirajut atau dirajut dari Tunisia tercatat berada di urutan 24. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Cina, Bangladesh, Vietnam, Hong Kong, Cina dan Italia.
- Seng dan artikelnya
Impor Seng dan artikelnya dari negara ini berada di urutan 20. Pada 2020, Indonesia tercatat melakukan impor US$ 830 ribu. Selain negara tersebut, impor terbesar Seng dan artikelnya berasal dari Korea, Republik, Jepang, India, Spanyol dan Singapura.