Neraca perdagangan Indonesia dengan Moldova mengalami defisit US$ 14,64 juta pada 2020. Defisitnya neraca perdagangan ini telah berkurang 53,57% dibandingkan neraca tahun sebelumnya yang tercatat US$ -31,54 juta.
Membaiknya neraca perdagangan ini, menurut data Trademap, disokong oleh nilai ekspor Indonesia yang mampu menembus angka US$ 0,62 juta. Namun demikian, untuk kegiatan impor Indonesia dari Moldova pada 2020 tercatat memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan ekspor yakni sebesar US$ 15,27 juta.
Kegiatan ekspor Indonesia ke Moldova, dalam satu tahun terakhir dalam tren turun. Tahun sebelumnya nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 0,93 juta.
Adapun untuk impor, menurut data Trademap terjadi penurunan 52,99% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat di angka US$ 32,47 juta.
Berdasarkan jenis produk, terdapat tujuh produk utama andalan ekspor indonesia ke Moldova yang terbukti mampu mencatatkan surplus selama 2020. Total nilai ekspor produk utama ini mencapai US$ 0,6 juta.
Daftar tujuh produk utama ekspor Indonesia ke Moldova
- (HS 23) : Residu dan limbah dari industri makanan;Pakan ternak hewan yang disiapkan
- (HS 40) : Karet dan artikelnya
- (HS 61) : Artikel -artikel aksesoris pakaian dan pakaian, rajutan atau rajutan
- (HS 85) : Mesin dan peralatan listrik dan bagian -bagiannya;Perekam dan reproduksi suara, televisi..
- (HS 99) : Komoditas yang tidak ditentukan di tempat lain
- (HS 24) : Tembakau dan pengganti tembakau yang diproduksi
- (HS 87) : Kendaraan selain stok kereta api atau trem, dan suku cadang dan aksesorinya
Secara global neraca perdagangan untuk seluruh produk barang, kali ini lebih baik karena terjadi peningkatan pada beberapa produk jenis barang. Nilai total neraca perdagangan Indonesia tercatat US$ 21,68 miliar atau naik 703,56%. Dengan kata lain, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan. Tahun sebelumnya neraca perdagangan Indonesia dengan seluruh negara di dunia tercatat US$ -3,59 miliar.