Kantor Statistik Inggris (Office for National Statistics/ONS) melaporkan, indeks harga konsumen (IHK) naik 2% pada Oktober 2022 dibanding bulan sebelumnya (month to month/m-to-m). Artinya, harga-harga barang di Inggris mengalami kenaikan 2% pada bulan lalu dibanding bulan sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan Oktober 2021, Inggris mengalami inflasi sebesar 11,1% (year on year/yoy). Inflasi ini melonjak dari bulan sebelumnya sebesar 10,1% (yoy). Inflasi ini juga merupakan level tertingginya dalam 41 tahun terakhir.
Dalam keterangan persnya, ONS mengatakan lonjakan inflasi Inggris dipicu oleh tingginya kenaikan harga makanan dan minuman nonalkohol yang melonjak menjadi 16,2% (yoy) pada Oktober 2022. Inflasi tersebut lebih tinggi dari sebelumnya sebesar 14,5% (yoy).
Lonjakan inflasi negara tersebut didorong dengan meningkatnya inflasi perumahan dan layanan tempat tinggal menjadi 26,6% (yoy) pada bulan lalu. Angka tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 20,2% (yoy).
Selain itu, laju inflasi Inggris juga dipicu oleh naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Di mana inflasi transportasi mencapai 8,9% (yoy) pada Oktober 2022.
Adapun inflasi untuk semua barang pada Oktober 2022 sebesar 14,8% (yoy), sementara inflasi seluruh jasa sebesar 6,3% (yoy). Kemudian, inflasi inti (tidak termasuk makanan, energi, serta alkohol dan tembakau) Inggris mencapai 6,5% (yoy) pada Oktober 2022.
Sebagai informasi, Inggris merupakan salah satu negara di kawasan Eropa yang terdampak dari invasi Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022. Terganggunya rantai pasokan bahan pangan dunia serta komoditas energi membuat ekonomi Inggris berada di ambang resesi.
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Inggris di Ambang Resesi?)