Ditopang Pendapatan Bunga Bersih, Bank Permata Raih Laba Rp2,24 Triliun pada kuartal III 2022

Keuangan
1
Annissa Mutia 01/11/2022 11:40 WIB
Pendapatan dan Laba Bank Permata Kuartal III 2021 dan 2022
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

PT Bank Permata Tbk mencatatkan laba bersih Rp2,24 triliun pada kuartal III tahun 2022. Laba tersebut tumbuh 170% secara tahunan (year on year/yoy) dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp1 triliun, merujuk laporan keuangan kuartal ketiga 2022. 

Pertumbuhan laba bersih ini ditopang kenaikan pendapatan bunga bersih yang naik 12,5% yoy dari Rp5,92 triliun menjadi Rp6,66 triliun.

Direktur Utama PermataBank, Meliza M. Rusli, mengatakan kinerja keuangan yang positif tidak lepas dari kontribusi bersama dalam menerapkan strategi perusahaan, menjaga pertumbuhan dan profitabilitas berkelanjutan. "Komitmen ini akan terus diperkuat ke depannya didukung penuh oleh pemegang saham pengendali, Bangkok Bank,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (31/10), seperti dilansir Katadata.co.id.

Penyaluran kredit PermataBank tumbuh 9,2% yoy menjadi Rp 135,7 triliun. Hal ini didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi dan KPR masing-masing sebesar 9,2% dan 19,1%. Lalu, rasio RIM Bank juga mengalami perbaikan menjadi 83% dari sebelumnya 69% di akhir tahun 2021.

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah menurun sebesar 1,2% yoy. Hal ini sejalan dengan strategi Bank untuk menurunkan dana mahal deposito serta terus fokus pada pertumbuhan Giro dan Tabungan (CASA) yang merupakan sumber dana murah dan stabil.

Sampai dengan kuartal III 2022, CASA tumbuh 10,6% yoy menjadi Rp 95,8 triliun. Raihan ini dikontribusikan oleh pertumbuhan Giro sebesar 10,2% dan pertumbuhan tabungan sebesar 11,1%. Selain itu, rasio CASA Bank meningkat menjadi 59,3%, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar 54,0%.

Sementara itu, Bank mencatatkan Beban Operasional dibandingkan Pendapatan Operasional (BOPO) di Kuartal III tahun 2022 ini menjadi sebesar 73,4% dibandingkan rasio BOPO di periode yang sama tahun lalu sebesar 88,3%. Di tengah kenaikan inflasi akibat kenaikan harga pangan dan bahan bakar, PermataBank menurunkan rasio CIR menjadi 53,1% dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar 54,9%.

(baca: BSI Cetak Laba Rp3,2 Triliun sampai Kuartal III 2022)

 

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua