Tingkat kepositifan atau positivity rate Covid-19 di DKI Jakarta sempat mengalami tren turun selama periode 24 Agustus-15 Oktober 2022. Namun, setelah itu trennya kembali naik hingga mencapai 13,4% pada 24 Oktober 2022.
Meningkatnya positivity rate Covid-19 di DKI Jakarta patut diwaspadai, terlebih dengan adanya subvarian Covid-19 Omicron XBB yang sudah masuk ke Indonesia.
Menurut Kementerian Kesehatan, subvarian Omicron baru itu sudah terdeteksi di 24 negara. Omicron XBB juga menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tajam di Singapura.
"Peningkatan kasus gelombang XBB di Singapura berlangsung cepat dan sudah mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan M. Syahril dalam siaran persnya, Sabtu (22/10/2022).
Kementerian Kesehatan menyatakan kasus pertama Omicron XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal. Virus ini terdeteksi pada seorang perempuan berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Ada gejala seperti batuk, pilek, dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober," kata Syahril.
Kementerian Kesehatan pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap penularan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dengan sabun, serta melakukan vaksinasi booster untuk mencegah risiko fatal akibat infeksi Covid-19.
(Baca: Waspada Varian Omicron XBB, Ini Provinsi dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi)