Menurut pernyataan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, rumah tangga dengan akses air minum layak baru mencapai 90,78% pada 2021. Dalam 3 tahun belakangan, tren layanan air minum layak terus mengalami peningkatan tapi tidak signifikan.
“Capaian sementara ini patut menjadi alarm bagi kita. Waktu yang tersisa menuju harus dioptimalkan untuk mendorong percepatan kinerja kita Bersama, ujar Ma’ruf dalam acara peluncuran Indonesia Water Fund yang dilansir Kompas.com, Senin (17/10/2022).
Dalam acara tersebut, Ma’ruf menuturkan tren kenaikan cakupan layanan air minum layak perlu didorong karena dalam 3 tahun terkahir hanya naik sebesar 1,5%.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase rumah tangga yang memiliki akses air minum layak sebesar 90,78% pada 2021. Angka tersebut naik 57 basis points (bps) dari capaian tahun sebelumnya sebesar 90,21%.
Padahal, pemerintah menargetkan 100% rumah tangga memiliki akses air minum layak pada 2024. Artinya, dalam dua tahun ke depan harus meningkatkan capaian saat ini mencapai 100%.
DKI Jakarta merupakan provinsi dengan rumah tangga terlayani akses air minum layak tertinggi nasional, yakni mencapai 99,86%. Diikuti Bali sebesar 97,56%, serta Daerah Istimewa Yogyakarta 95,69%.
Sedangkan di Papua, baru 64,93% rumah tangga yang terlayani akses air minum layak pada tahun lalu. Capaian ini adalah yang terendah secara nasional. Provinsi dengan akses air minum layak terendah berikutnya adalah Bengkulu sebesar 67,39%, serta Kepulauan Bangka Belitung 73,4%.
(baca: