Harga minyak dunia terus turun sepanjang kuartal III 2022. Seiring dengan itu, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) juga menurun selama periode sama.
Menurut data Kementerian ESDM, pada Juni 2022 rata-rata bulanan ICP masih di atas US$100/barel. Namun, mulai Juli 2022 harganya mengalami tren turun hingga menjadi US$86,07/barel pada September 2022.
Level ICP itu sudah mendekati harga awal 2022 sebelum meletusnya perang Rusia-Ukraina. Namun, ICP masih lebih mahal dibanding setahun lalu yang harganya hanya US$72,2/barel pada September 2021.
Berdasarkan laporan Kementerian ESDM, penurunan harga minyak mentah pada September 2022 terjadi karena berbagai faktor global, mulai dari naiknya suku bunga bank sentral Amerika Serikat sampai kekhawatiran pelaku pasar akan resesi ekonomi.
"Untuk kawasan Asia Pasifik, selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar atas proyeksi penurunan permintaan minyak mentah Cina dengan adanya kebijakan zero-Covid dan lockdown di beberapa daerah di Cina, serta pemeliharaan rutin kilang pada bulan September-Oktober 2022," jelas Kementerian ESDM dalam laporannya, Selasa (4/10/2022).
Di sisi lain, meski tren harga minyak sudah menurun, International Monetary Fund (IMF) mewanti-wanti akan adanya risiko di masa depan yang bisa mengerek lagi harga minyak menjadi lebih mahal dari saat ini.
"Harga energi akan tetap sangat sensitif terhadap perang di Ukraina dan potensi konflik geopolitik lainnya," jelas IMF dalam World Economic Outlook terbarunya yang dirilis Selasa (11/10/2022).
(Baca: Harga Minyak Dunia Terus Turun Sepanjang Kuartal III 2022)