Statistik data Covid-19 di Afrika minggu ini sebagian besar negara sudah mencatatkan penurunan angka kematian, berbanding terbalik dengan kondisi sebelumnya di mana angka kematian masih terus terjadi. Pekan ini, tiga negara masih mencatatkan penambahan kematian dan delapan negara lainnya mencatatkan kematian namun dengan jumlah yang lebih kecil.
(Baca: Kematian Harian karena Covid-19 Indonesia Urutan Ke-5 di Asia)
Secara persentase, lima negara teratas dengan penambahan kematian tertinggi yakni Mauritius, Tunisia, Guinea, Rwanda dan Togo. Total kematian di lima negara tersebut per Selasa, 11 Oktober 2022 sebanyak 15 jiwa dengan pertumbuhan mingguan di atas 0 persen.
Mauritius mencatatkan penambahan kematian tertinggi di Afrika dengan pertumbuhan mingguan mencapai 100 persen. Di negara ini, Worldmeter mencatat jumlah kematian sebanyak dua jiwa, bertambah dibandingkan pekan sebelumnya yang dilaporkan hanya satu jiwa.
Berikutnya adalah Tunisia yang mencatatkan kematian 66,67 persen lebih tinggi dibandingkan pekan lalu. Jumlah kematian di negara ini dilaporkan sebanyak lima jiwa lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya yang tercatat tiga jiwa, kematian di Guinea naik 50%, kematian di Rwanda turun 0% dan kematian di Togo turun 0%.
(Baca: Kematian karena Covid-19 di Asia Seminggu 1.696 Jiwa, Tertinggi di Siprus)
Sedangkan bila dilihat dari jumlah laporan kematian, angka kematian tujuh hari terakhir tertinggi di Afrika terjadi di Afrika Selatan dengan sembilan kematian. Laporan kematian di negara ini turun 43,75% dibandingkan pekan lalu. Selanjutnya dari jumlah yang terbesar kematian di Guinea tercatat enam jiwa naik 50%, Tunisia dengan kematian lima jiwa (naik 66,67%), Mauritius dengan kematian dua jiwa (naik 100%) dan Zimbabwe dengan kematian dua jiwa (turun 50%).
Total kematian di Afrika selama tujuh hari terakhir tercatat 26 jiwa. Angka ini mencakup 0,32 persen kematian secara global yang diakibatkan oleh virus Covid-19 dengan jumlah mencapai 8.065 jiwa. Angka kematian di Afrika tercatat turun dibandingkan akumulasi tujuh hari sebelumnya dengan jumlah 41 jiwa.