Neraca Perdagangan Indonesia dengan Mali Surplus US$ 3,6 Juta

Neraca perdagangan Indonesia dengan Mali mengalami surplus US$ 3,6 juta pada 2020. Nilai neraca perdagangan ini naik 165,06% dibandingkan neraca tahun sebelumnya yang tercatat US$ -5.532 ribu.

Positifnya neraca perdagangan ini, menurut data Trademap, disokong oleh nilai ekspor Indonesia yang mampu menembus angka US$ 6,75 juta. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan kegiatan impor Indonesia dari Mali yang tercatat US$ 3,15 juta.

Kegiatan ekspor Indonesia ke Mali, dalam satu tahun terakhir dalam tren naik. Tahun sebelumnya nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 6,56 juta.

Adapun untuk impor, menurut data Trademap terjadi penurunan 73,97% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat di angka US$ 12,09 juta.

Berdasarkan jenis produk, terdapat 10 produk utama andalan ekspor indonesia ke Mali yang terbukti mampu mencatatkan surplus selama 2020. Total nilai ekspor produk utama ini mencapai US$ 6,69 juta.

Daftar 10 produk utama ekspor Indonesia ke Mali

1. (HS 34) : Sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci, persiapan pelumas, buatan..
2. (HS 87) : Kendaraan selain stok kereta api atau trem, dan suku cadang dan aksesorinya
3. (HS 30) : Produk farmasi
4. (HS 90) : Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah..
5. (HS 21) : Persiapan yang dapat dimakan lain -lain
6. (HS 39) : Plastik dan artikelnya
7. (HS 38) : Produk Kimia Lain -lain
8. (HS 48) : Kertas dan kertas kertas;Artikel kertas bubur kertas, kertas atau kertas karton
9. (HS 84) : Mesin, peralatan mekanis, reaktor nuklir, boiler;bagiannya
10. (HS 40) : Karet dan artikelnya

Secara global neraca perdagangan untuk seluruh produk barang, kali ini lebih baik karena terjadi peningkatan pada beberapa produk jenis barang. Nilai total neraca perdagangan Indonesia tercatat US$ 21,68 miliar atau naik 703,56%. Dengan kata lain, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan. Tahun sebelumnya neraca perdagangan Indonesia dengan seluruh negara di dunia tercatat US$ -3,59 miliar.