Marak Korupsi hingga Kasus Sambo, Warga Nilai Kondisi Penegakan Hukum RI Memburuk

Politik
1
Cindy Mutia Annur 23/09/2022 12:30 WIB
Persepsi Responden terhadap Penegakan Hukum di Indonesia (Februari-September 2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kasus korupsi di tanah air terus bertambah. Tak hanya itu, kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang melibatkan mantan perwira tinggi Polri Ferdy Sambo pun masih terus bergulir.

Banyaknya kasus kriminal yang tak kunjung usai tersebut membuat masyarakat menilai penegakan hukum di tanah air memburuk.

Hal ini senada dengan hasil survei terbaru Charta Politika yang menunjukkan bahwa penegakan hukum di Indonesia memburuk dibandingkan beberapa bulan lalu. Meskipun, mayoritas menilai bahwa kondisi penegakan hukum tanah air kini masih baik.

Per September 2022, proporsi responden yang menilai kondisi penegakan hukum saat ini buruk mencapai 44,2% dan sangat buruk 2,9%.

Jika diakumulasikan, porsi responden dengan persepsi buruk tersebut mencapai 47,1%. Meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 39,4%.

Sebelumnya, proporsi responden yang menilai kondisi penegakan hukum buruk mencapai 36,1% dan sangat buruk 3,3% per Agustus 2022.

"Penilaian terhadap kondisi penegakan hukum di Indonesia mengalami penurunan dibandingkan beberapa survei sebelumnya," demikian dikutip dari hasil survei Charta Politika, Kamis (22/9).

Adapun survei ini dilakukan pada 6-13 September 2022 terhadap 1.220 responden di seluruh Indonesia. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,82%.

(Baca: Ini Jenis Korupsi Terbanyak di Indonesia pada 2021)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua