Telur merupakan komoditas pangan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Bahan makanan hewani ini juga menjadi sumber protein utama masyarakat Indonesia selain ikan dan daging.
Adapun menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi telur ayam ras di Indonesia mengalami peningkatan sejak pandemi.
Pada 2018 konsumsi telur ayam ras secara nasional rata-ratanya mencapai 2,365 kilogram (kg) per kapita per minggu. Kemudian jumlahnya sempat turun menjadi 2,314 kg per kapita per minggu pada 2019.
Namun, setelah pandemi melanda, pada 2020 rerata konsumsinya naik menjadi 2,338 kg per kapita per minggu. Pada 2021 rerata konsumnya makin bertambah hingga menjadi 2,448 kg per kapita per minggu.
Memasuki tahun ini harga telur ayam sempat menanjak hingga mencapai Rp30 ribu per kg pada Agustus 2022. Namun, menurut laporan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, pada September 2022 harganya sudah mulai turun ke rata-rata Rp29 ribu per kg.
Kementerian Perdagangan mengatakan, penurunan harga telur ayam saat ini terjadi karena produksi peternak ayam petelur sudah mulai normal. Sementara sebelumnya, harga komoditas ini menjadi mahal karena populasi ayam peternak yang dipangkas.
"Ini waktu awal-awal kan kita sudah cerita proyeksinya, mereka (peternak) pada saat itu terjadi repopulasi karena sebelumnya memotong (populasi) karena harga jatuh," ujar Plt. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra, dikutip dari Detik.com, Selasa (20/9/2022).
"Repopulasi itu dilakukan sudah diproyeksi akan banyak hasilnya di September dan akan semakin banyak ke depan," ujar Syailendra.
(Baca: Ini Kota yang Paling Banyak Konsumsi Telur Ayam pada 2021)