Survei Litbang Kompas: Mayoritas Warga Nilai Citra Transpuan Buruk

Demografi
1
Cindy Mutia Annur 03/08/2022 16:40 WIB
Tanggapan Mengenai Citra Transpuan Menurut Survei Litbang Kompas (Juli 2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Transpuan merupakan salah satu kelompok marginal di Tanah Air yang dinilai dengan beragam stigma hingga diskriminasi. Sejumlah narasi yang beredar di publik, misalnya, transpuan adalah aib dan kelompok menyimpang yang dapat mendatangkan malapetaka. 

Ini sejalan dengan hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia menilai bahwa citra transpuan buruk. Persentasenya mencapai 46,8%.

Sementara, sebanyak 45% responden menilai bahwa citra transpuan biasa saja alias tak baik maupun buruk. Hanya ada 6,6% responden yang menilai bahwa transpuan baik, sedangkan 1,4% responden mengatakan tak tahu.

Sejumlah citra buruk mengenai transpuan dalam survei tersebut di antaranya merupakan orang yang menyimpang atau sakit mental (58,9%), perusak moral bangsa (46,1%), merupakan aib masyarakat (45%), penyebar penyakir menular HIV/AIDS (41,5%), mengancam keberadaan masyarakat (64%), dan pembawa bencana (70,7%).

Namun, ada pula masyarakat yang menilai bahwa transpuan adalah sosok yang percaya diri, mandiri dan tangguh (65,6%), memiliki kepribadian yang riang (60,2%), dan memiliki jiwa seni yang kuat (51,1%).

Peneliti Litbang Kompas, Agustina Purwanti, mengatakan bahwa transpuan harus hidup berdampingan dengan stigma dan penerimaan yang beragam. Upaya untuk menghadirkan penerimaan transpuan, menurut dia, bukan hanya menjadi tugas masyarakat melainkan juga dari diri para transpuan.

"Membuka diri dengan lebih jujur dibarengi dengan sikap hormat-menghormati dari transpuan bukan tidak mungkin akan membuka ruang penerimaan di kalangan masyarakat," ujar Agustina, dikutip dari Kompas.id, Rabu (27/7/2022).

Adapun survei ini dilakukan pada 5-7 Juli 2022 terhadap 504 responden berusia minimal 17 tahun dari 34 provinsi yang berhasil diwawancara. Sampel ditentukan secara acak pada tingkat kepercayaan 95% dan margin of error kurang lebih 4,37%.

(Baca: Ini Negara dengan Kesetaraan Gender Terbaik pada 2022)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua