Pemerintah mencatat realisasi pendapatan negara sebesar Rp1.317,2 triliun pada semester I-2022. Realisasi ini tumbuh 48,5% dibandingkan periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp887 triliun.
Pendapatan negara per semester I-2022 sudah mencapai 58,1% dari target Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) 2022. Adapun target pendapatan negara dalam APBN tahun ini totalnya sebesar Rp1.846,1 triliun.
"Postur APBN kita sampai akhir Juni sangat baik dan positif," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Konferensi Pers APBN Kita Juli 2022, Rabu (27/7/2022).
Rinciannya, realisasi penerimaan pajak sebesar Rp868,3 triliun atau naik 55,7% secara yoy dari periode sama tahun lalu. Kemudian, realisasi kepabeanan dan cukai sebesar Rp167,6 triliun atau naik 37,2% secara yoy dari Rp122 triliun.
Secara total penerimaan perpajakan per semester I-2022 sebesar Rp1.035,9 triliun atau naik 52,3% dari periode tahun lalu yang sebesar Rp680 triliun. "Kinerja penerimaan pajak ini dipengaruhi oleh tren peningkatan harga komoditas serta pertumbuhan ekonomi yang ekspansif dan tingkat permintaan yang terus membaik baik,” ujar Sri Mulyani.
Selain itu, menurut Sri Mulyani, pertumbuhan penerimaan juga dipengaruhi oleh dampak implementasi Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) dan penerimaan program pengungkapan sukarela (PPS).
Sementara, penerimaan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp281 triliun atau meningkat 35,8% dibandingkan periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp207 triliun. Adapun, realisasi belanja negara tercatat sebesar Rp1.243,6 triliun per Semester I-2022. Nilai itu tumbuh 6,3% dari semester I-2021 yang mencapai Rp1.170,2 triliun.
Dengan realisasi pendapatan yang lebih besar dibandingkan belanja negara, maka Indonesia kembali mencetak surplus pada paruh pertama tahun ini. Surplus APBN tercatat sebesar Rp73,6 triliun atau setara dengan 0,39% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
(Baca: Kemenkeu: APBN Cetak Surplus Rp73,6 Triliun hingga Semester I-2022)