Asian Development Bank (ADB) merevisi pertumbuhan ekonomi 6 negara Asia Tenggara. Dalam laporan Asian Development Outlook Supplement yang dirilis Kamis (21/7/2022), ADB menaikkan prakiraan ekonomi Asia Tenggara (6) menjadi 5%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya sebesar 4,9% pada April lalu.
Dalam rilisnya tersebut, ADB mengungkapkan bahwa peningkatan ekonomi Asia Tenggara didorong meningkatnya permintaan domestik dampak dari pelonggaran kegiatan sosial masyarakat beberapa kawasan ekonomi seperti di Indonesia.
Dari 6 negara Asia Tenggara, hanya Indonesia dan Filipina yang ekonominya direvisi naik. Sementara, 3 negara lainnya di revisi turun dan 1 negara tidak berubah.
Ekonomi Indonesia pada tahun ini di perkirakan akan tumbuh lebih tinggi menjadi 5,2% dari perkiraan sebelumnya hanya 5%. Demikian pula ekonomi Filipina diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi menjadi 6,5% dari sebelumnya hanya 6%.
Sementara ekonomi Malaysia tahun ini diproyeksikan akan tumbuh lebih rendah menjadi 5,8% dari perkiraan sebelumnya sebesar 6%. Kemudian ekonomi Singapura diprediksikan akan tumbuh melambat menjadi 3,9% dari perkiraan sebelumnya 4,3%. Begitu pula ekonomi Thailand juga sedikit melambat menjadi 2,9% dari perkiraan sebelumnya sebesar 3%.
Sementara ekonomi Vietnam diprediksikan tumbuh 6,5%, sama dengan prediksi sebelumya.
(Baca: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI sampai 2024 Versi Danareksa)