Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berlangsung pada 22-23 Juni 2022, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5%.
Ini merupakan yang ke-16 kalinya BI7DRR di pertahankan di level 3,5% sejak Maret 2020. Ini juga merupakan level terendah suku bunga acuan sejak diberlakukannya pada 19 Agustus 2016 seperti terlihat pada grafik.
BI juga menetapkan suku bunga deposit facility sebesar 2,75% dan suku bunga lending facility sebesar 4,25%.
Gubernur BI Perry Warjijo mengungkapkan keputusan ini sejalan dengan perlunya pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Langkah ini juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah naiknya tekanan eksternal terkait dengan meningkatnya risiko stagflasi di berbagai negara.
“Bank Indonesia terus mencermati risiko tekanan inflasi ke depan, termasuk ekspektasi inflasi dan dampak terhadap inflasi inti, dan akan menempuh Langkah-langkah normalisasi kebijakan moneter lanjutan sesuai dengan data dan kondisi yang berkembang,” tutur Perry dalam siaran pers BI.
Berikut ini kondisi makro ekonomi Indonesia hingga Juni 2022:
Sebelumnya, bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bps) menjadi ke kisaran 1,5-1,75% pada 15 Juni 2022. Langkah tersebut diambil untuk meredam inflasi yang telah mencapai 8,6% pada Mei 2022.
(Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga 150 bps Selama Semester I 2022)