Shopee merupakan perusahaan teknologi di Asia Tenggara dengan jumlah karyawan baru terbanyak menurut laporan RevoU. Startup e-commerce asal Singapura ini telah merekrut 17.326 karyawan baru per Mei 2022.
Revou mencatat, Shopee termasuk salah satu dari tiga perusahaan di Asia Tenggara yang mempunyai persentase pertumbuhan karyawan tertinggi pada Mei 2022 yakni sebesar 58% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Perusahaan layanan on demand Grab berada di peringkat kedua perusahaan teknologi regional terbanyak yakni dengan 3.305 karyawan baru. Sementara itu, Lazada tercatat di peringkat ketiga dengan 2.027 karyawan baru.
Kemudian, Glints tercatat memiliki 547 karyawan baru, diikuti oleh RedDoorz (215 karyawan baru), ZALORA (191 karyawan baru), dan TADA (63 karyawan baru). Menurut RevoU, dari 7 besar perusahaan regional tersebut di dominasi oleh perusahaan e-commerce.
Adapun laporan RevoU mengumpulkan data jumlah karyawan dari LinkedIn Premium Insight masing-masing perusahaan pada Mei 2021 hingga Mei 2022.
RevoU mengatakan, Shopee melakukan ekspansi operasional besar-besaran ke berbagai negara sejak tahun lalu, tak hanya di Asia namun juga di benua lain. Menurut laman Shopee, platform e-commerce itu kini telah hadir di Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, India, Taiwan, Polandia, Spanyol, Brasil, Meksiko, Kolombia, Chili, dan Argentina.
Teranyar, Shopee dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal. Langkah ini utamanya dilakukan di lini bisnis Shopee Food dan ShopeePay. “PHK massal akan dilakukan di seluruh negara di mana Shopee beroperasi,” kata beberapa sumber, dikutip dari Tech In Asia, Senin malam (13/6).
(Baca: Pendapatan Shopee Meningkat 64% (yoy) pada Kuartal I 2022)