Harga pangan dunia yang bergerak naik telah memicu inflasi tinggi di beberapa negara.
Lebanon tercatat sebagai negara dengan inflasi harga pangan tertinggi di dunia, yakni mencapai 374% pada April 2022 dibanding tahun sebelumnya (year on year/yoy). Diikuti Venezuela dengan inflasi harga pangan sebesar 193% (yoy).
Kemudian Zimbabwe mengalami inflasi makanan sebesar 155% (yoy) pada Mei 2022. Demikian pula Turki juga mengalami tekanan inflasi harga pangan sebesar 91,6% (yoy) akibat terganggunya pasokan komoditas makanan dari Ukraina dan Rusia.
Negara dengan tekanan harga pangan tertinggi berikutnya adalah Argentina, yaitu sebesar 62,1% (yoy). Lalu Suriname dengan inflasi harga pangan mencapai 60,9% (yoy).
(Baca: Negara Anggota G20 Tertekan Inflasi Harga Pangan, Siapa Tertinggi?)
Ada pula Sri Lanka yang mengalami inflasi harga pangan sebesar 57,4% (yoy), kemudian Iran sebesar 49,56% (yoy), Ethopia sebesar 42,9% (yoy), serta Angola sebesar 3,4% (yoy) pada April 2022.
Indeks harga pangan dunia Food and Agriculture Organization (FAO) juga mengalami kenaikan sebesar 22,82% (yoy) pada Mei 2022. Minyak nabati dan serealia menjadi komoditas dengan kenaikan harga tertinggi masing-masing sebesar 31,12% (yoy) dan 29,7% (yoy).
(Baca: Minyak Nabati Pimpin Kenaikan Harga Pangan Dunia hingga Mei 2022)