Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada tiga kabupaten/kota dengan rerata vaksinasi mingguan di atas rata-rata di Papua yang saat ini tercatat 174,89 dosis data per Senin, 13 Juni 2022.
(Baca: 10 Kabupaten/Kota dengan Persentase Orang Diperiksa per Minggu Tertinggi (Minggu, 12 Juni 2022))
Rerata vaksinasi tiga kabupaten/kota teratas dengan angka di atas 300 dosis adalah Mimika, Merauke dan Biak Numfor dengan masing-masing nilai 548 dosis, 357 dosis dan 327 dosis.
Mimika mencatatkan rerata vaksinasi mingguan tertinggi di Papua dengan vaksinasi 548 dosis. Adapun pemakaian vaksin sampai dengan kemarin tercatat 203,42 ribu dosis. Dalam rekapitulasi data dashboard nasional, pencapaian vaksinasi lengkap di wilayah ini sudah 67,79 persen.
Menurut Kementerian Kesehatan, stok vaksin yang tersedia di kabupaten ini akan segera habis dalam 110 hari ke depan. Sisa hari pemakaian ini diperhitungkan dari sisa stok yang tercatat tinggal 60.284 dosis dan penggunaan vaksin seminggu terakhir yang tertinggi di Papua.
Menyusul Merauke dengan catatan vaksinasi 357 dosis. Stok vaksin yang tersedia saat ini adalah 25.036 dosis. Stok ini diperkirakan akan habis dalam 70 hari ke depan.
Di urutan selanjutnya adalah Biak Numfor dengan rerata vaksinasi mingguan 327 dosis kini untuk cakupan vaksinasi lengkap telah mencapai 48,38 persen, Jayapura dengan vaksinasi 144 dosis dan capaian vaksinasi lengkap sebesar 60,29% dan Jayawijaya dengan vaksinasi 76 dosis dan capaian vaksinasi lengkap sebesar 13,24%
(Baca: Update Vaksinasi : Dosis 3 di Kota Bandar Lampung Sudah 19,16% (Senin, 13 Juni 2022))
Wilayah di luar Jawa dengan nilai rerata vaksinasi tertinggi beberapa di antaranya adalah Simalungun, Rokan Hulu dan Lampung Tengah dengan masing-masing rerata vaksinasi yakni 7.506 dosis, 6.305 dosis dan 6.083 dosis.
Meski penularan Covid-19 di sebagian wilayah telah turun, pemerintah mengimbau agar semua orang ikut mengurangi transmisi Covid-19 dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tak berkerumun dan mengurangi mobilitas turut berkontribusi menekan laju penularan virus corona.