Cento Ventures merilis laporan bertajuk "SE Asia tech Investment 2021". Melalui laporan tersebut, Cento Ventures mengungkapkan nilai investasi dari modal ventura ke perusahaan startup di Asia Tenggara mencapai US$14,2 miliar atau mencapai Rp205,80 triliun pada tahun lalu (kurs US$ 1= Rp14.493).
Jumlah itu meningkat hampir 70% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar US$8,5 miliar.
Nilai investasi startup di sektor keuangan alias fintech menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Nilainya mencapai US$4,35 miliar atau meningkat 195% secara yoy.
Startup retail mendapatkan nilai investasi terbesar kedua di Asia Tenggara pada tahun lalu. Jumlah pendanaan yang diberikan modal ventura ke sektor ini sebanyak US$2,67 miliar atau naik 186% yoy.
Pendanaan terbesar selanjutnya diperoleh startup multi-vertikal sebesar US$2,03 miliar. Diikuti oleh startup logistik yang nilai investasinya sebesar US$1 miliar, startup otomatisasi bisnis senilai US$545 juta, dan layanan lokal sebesar US$388 juta.
Kemudian, pendanaan startup di sektor real estate dan infrastruktur mencapai US$299 juta pada 2021. Menyusul sektor healthcare, pendidikan, serta gim dan hiburan mendapatkan investasi masing-masing sebesar US$251 juta, US$242 juta, dan US$241 juta.
Secara total, ada 942 kesepakatan investasi startup di Asia Tenggara sepanjang tahun lalu. Jumlah ini naik dibandingkan kesepakatan investasi startup pada tahun lalu yang hanya sebanyak 708 kesepakatan.
(Baca: Fintech Pembayaran, Startup Paling Banyak Terima Pendanaan di RI pada Kuartal III 2021)