Meski unggul dalam hal ramah lingkungan, motor dan mobil listrik juga dinilai memiliki sejumlah kelemahan.
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, mayoritas atau 43,4% responden menilai kelemahan kendaraan listrik adalah memiliki jarak tempuh lebih pendek dibanding kendaraan BBM.
Kemudian 29,8% responden merasa sulit menemukan stasiun pengisian listrik, 14,7% menilai waktu pengisian daya relatif lama, sedangkan 12,1% tidak tahu kekurangan kendaraan listrik.
Keunggulan Kendaraan Listrik
Survei Litbang Kompas juga mencatat pandangan responden terkait keunggulan kendaraan listrik.
Mayoritas responden atau 54,4% mengatakan bahwa kendaraan listrik ramah lingkungan, dan 27,1% menilai biaya energinya lebih murah dibandingkan BBM.
Ada juga 5,1% responden yang menilai kendaraan listrik lebih jarang servis dibandingkan kendaraan BBM, 4,2% menilai mudah mengisi daya listrik, dan 9,2% sisanya tidak tahu.
Survei ini dilakukan melalui wawancara via telepon terhadap 504 responden berusia minimal 17 tahun yang tersebar di 34 provinsi Indonesia.
Survei dilakukan pada periode 5-9 April 2022, menggunakan metode random sampling sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi.
Tingkat kepercayaan pada survei ini sebesar 95% dengan margin of error sekitar 4,37%.
(Baca: Banyak Orang Ingin Beli Kendaraan Listrik karena Isu Lingkungan)