Simpanan bank umum mencapai Rp7.446 triliun pada Februari 2022. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan, jumlah itu naik 10,7% secara tahunan (year on year/yoy) dan 0,1% secara bulanan (month to month/m-to-m).
Simpanan yang berasal dari tiering di atas Rp5 miliar tercatat sebesar Rp3.818 triliun pada Februari 2022. Angka tersebut mengalami peningkatan tertinggi secara tahunan dibandingkan dari tiering lainnya, yakni mencapai 16,3%. Simpanan di atas Rp5 miliar pun berkontribusi sebesar 51,3% dari total simpanan di perbankan.
Berikutnya, simpanan nasabah perbankan di tiering Rp2 miliar-Rp5 miliar tumbuh 5,3% (yoy) menjadi Rp619 triliun pada Februari 2022 dan berkontribusi sebesar 8,3% terhadap total simpanan di perbankan.
Kemudian, simpanan tiering Rp1 miliar-Rp 2miliar tumbuh 5,4% (yoy) menjadi Rp480 triliun. Proporsinya setara dengan 6,4% dari total simpanan di perbankan.
Simpanan perbankan tiering Rp500 juta-Rp1 miliar naik 5,2% menjadi sebesar Rp548 triliun pada Februari 2022. Jumlah ini setara dengan 7,4% total simpanan di perbankan. Lalu, simpanan tiering Rp200 juta-Rp500 juta mengalami kenaikan 5,4% (yoy) menjadi Rp631 triliun. Jumlah itu berkontribusi sebesar 8,5% total simpanan di perbankan.
Lalu, simpanan tiering Rp100 juta-Rp200 juta tumbuh 7,7% (yoy) menjadi Rp402 triliun. Nilainya setara dengan 5,4% dari total simpanan di perbankan.
Sementara, simpanan tiering di bawah Rp100 juta meningkat 4,5% (yoy) menjadi Rp 948 triliun. Jumlah ini berkontribusi sebesar 12,7% terhadap total simpanan di perbankan.
(Baca Selengkapnya: Korupsi BUMN Mayoritas di Sektor Perbankan, Kasus BRI Terbanyak)