Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, telah membubarkan 3 perusahaan BUMN. Ketiga perusahan tersebut adalah PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Iglas (Persero), dan PT Industri Sandang Nusantara (Persero).
Erick Thohir juga bakal membubarkan 4 BUMN yang berada di Holding Danareksa-PPA, yakni PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Kertas Leces (Persero), serta PT Pembiayaan Armanda Niaga Nasional (Persero) atau PANN.
Menurut Erick Thohir, perusahaan-perusahaan BUMN yang dibubarkan tersebut sudah tidak beroperasi sejak lama, serta tidak ada kepastian untuk karyawannya.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, ketiga perusahaan BUMN yang telah dibubarkan mencatat saldo rugi pada 2020. IGLAS mencatatkan saldo rugi Rp1,33 triliun dan ekuitas minus Rp1,19 triliun. Kertas Kraft Aceh memiliki saldo rugi Rp1,9 triliun serta ekuitas minus Rp1,1 triliun. Demikian pula Industri Sandang Nusantara mencatat saldo rugi Rp226 miliar dan ekuitasnya hanya Rp161 miliar.
(Baca: 10 BUMN Ini Miliki Saldo Rugi Terbesar pada 2020)
Begitu pula 4 BUMN yang bakal dibubarkan juga mencatatkan saldo rugi. Merpati Nusantara membukukan saldo rugi sebesar Rp8,78 triliun, PANN Rp3,54 triliun, Kertas Leces Rp1,76 triliun, serta Istaka Karta sebesar Rp668 miliar.
(Baca: 11 BUMN Memiliki Modal Negatif pada 2018)
Dari ketujuh BUMN yang berada di Holding Danareksa-PPA, Merpati memilik ekuitas negatif terdalam, yakni mencapai Rp6,77 triliun. Diikuti PANN ekuitasnya minus Rp3,29 triliun.