Pemerintah Rusia melakukan invasi militer ke wilayah Ukraina bagian timur sejak Kamis (24/2). Sejak saat itu, telah terjadi rentetan ledakan dan hujan rudal di wilayah Ukraina.
Menurut data Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), kemampuan produksi senjata Rusia sangat kuat hingga menduduki peringkat ke-15 global.
Sedangkan kemampuan produksi senjata Ukraina jauh lebih lemah, tepatnya di peringkat ke-77 dunia.
Dalam beberapa tahun belakangan Ukraina telah mengimpor berbagai jenis senjata dan perlengkapan militer dari negara-negara maju.
Adapun berdasarkan data SIPRI, selama periode 2014-2020 negara eksportir senjata terbesar ke Ukraina adalah Amerika Serikat (AS).
Nilai Ekspor Senjata AS-Ukraina
Menurut laporan Departemen Pertahanan AS yang dipublikasikan di situs SIPRI, nilai total ekspor senjata AS ke Ukraina mencapai US$55,2 juta sepanjang 2019.
Harga total senjata yang dikirim pada tahun tersebut berjumlah US$50,67 juta, ditambah biaya pengirimannya sekitar US$4,53 juta
Rincian senjata dan perlengkapan militer yang dikirim AS ke Ukraina pada 2019 adalah:
- Alat pengendali kebakaran: 2.886 unit, senilai US$20,8 juta
- Amunisi/artileri: 60.274.788 unit, senilai US$17,51 juta
- Senjata non/semi-otomatis: 6.721 unit, senilai US$3,23 juta
- Alat elektronik militer: 350 unit, senilai US$1,56 juta
- Senjata jarak dekat: 3.709 unit, senilai $1,46 juta
- Senjata berat: 1.000 unit, senilai US$1,23 juta
- Suku cadang/aksesori: 75.899 unit, senilai US$844 ribu
- Kendaraan tempur darat: 102 unit, senilai US$300 ribu
- Rudal/bom/ranjau: 1.058 unit, senilai $91 ribu
- Komponen pesawat: 6 Kounit, senilai US$750
- Alat pelatihan militer: 4 unit, senilai US$250
- Lain-lain: 50 unit, senilai $5 ribu
(Baca Juga: Daftar Negara Pemasok Senjata Ukraina, dari AS sampai UEA)