PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 2,37 triliun sepanjang 2021. Laba Bank BTN tersebut melonjak 48,3% dibanding capaian tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,6 triliun.
Dengan demikian, laba bersih per saham bank yang memiliki kode perdagangan BBTN ikut meningkat sebesar 58,87% menjadi Rp 224 per saham pada 2021 dibanding tahun sebelumnya hanya Rp 151 per saham.
Bank BTN mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga 2,26% menjadi Rp 25,83 triliun pada tahun lalu dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan, beban bunga turun 21,31 % menjadi Rp 12,63 triliun pada 2021.
Alhasil, pendapatan bunga bersih BBTN melesat 44,72% menjadi Rp 13,2 triliun sepanjang tahun lalu dibanding tahun sebelumnya hanya sebesar Rp 9,12 triliun.
Ekuitas BBTN sepanjang tahun lalu tumbuh 7,1% menjadi Rp 21,41 triliun dibanding tahun sebelumya sebesar Rp 19,87 triliun. Sementara kewajibannya meningkat sebesar 2,71% menjadi Rp 350,46 triliun pada tahun lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 341,22 triliun.
Dengan demikian, total aset bank pelat merah tersebut juga tumbuh 2,95% menjadi Rp 371,87 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 361,21 triliun.
Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) kotor Bank BTN turun menjadi 3,7% pada akhir 2021 dibanding posisi akhir 2020 sebesar 4,37%. Sedangkan rasio margin bersih (Net Interest Margin/NIM) meningkat menjadi 3,99% pada tahun lalu dibanding tahun sebelumnya hanya 3,06%.
(Baca: Inilah 3 Bank Pencetak Laba Terbesar 2021, Siapa Juaranya?)