Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ada 10 provinsi yang tingkat kesejahteraan petaninya terendah se-Indonesia pada 2021. Tercatat, tingkat kesejahteraan petani Bali berada di posisi terendah secara nasional pada tahun lalu.
Itu tercermin dari nilai tukar petani (NTP) gabungan di Pulau Dewata yang lebih rendah dibandingkan dengan 33 provinsi lainnya. Berdasarkan data BPS, NTP gabungan Bali berada di level 92,84 pada 2021.
Angka tersebut turun 1,52% dari tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan awal perhitungan indeks (2018=100), maka tingkat kesejahteraan petani di Pulau Dewata turun 7,16%. Rendahnya tingkat kesejahteraan petani Bali terbebani oleh rendahnya nilai tukar petani tanaman perkebunan (NTPR) yang berada di posisi 84,72.
Provinsi dengan tingkat kesejahteraan terendah berikutnya adalah Nusa Tenggara Timurdengan NTP sebesar 95,22. Diikuti Daerah Istimewa Yogyakarta dengan NTP 97,38, kemudian Jawa Barat dengan NTP 97,84, dan Banten dengan NTP 98,44.
Ada pula Sulawesi Selatan dengan NTP 98,55. Setelahnya ada Sulawesi Tenggara dengan NTP 99,16, lalu Sulawesi Tengah dengan NTP 99,72, serta Jawa Timur dan Jawa Tengah masing-masing dengan NTP 100,02 dan 100,37.
Dari 10 provinsi dengan NTP terendah tersebut, 8 di antaranya berada di bawah 100. Artinya, tingkat kesejahteraan petani di 8 provinsi tersebut lebih rendah dibanding awal perhitungan indeks, yakni pada 2018.
(Baca: Kesejahteraan Petani Riau Tertinggi Nasional 2021, Terdongkrak Harga Sawit)