Bea Cukai mengutip Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Uni Emirat Arab menjadi negara tujuan utama ekspor Indonesia di antara kawasan Afrika dan Timur Tengah. Nilai ekspor ke Uni Emirat Arab mencapai US$ 1,7 miliar pada Januari hingga November 2021.
Mesir menjadi tujuan ekspor terbesar Indonesia kedua di kawasan tersebut, dengan nilai ekspor mencapai US$ 1,44 miliar. Arab Saudi menyusul di urutan ketiga dengan nilai ekspor US$ 1,4 miliar.
Selanjutnya Indonesia melakukan ekspor ke Afrika Selatan dengan nilai US$ 846,8 juta. Ekspor Indonesia terbesar selanjutnya di antara dua kawasan Afrika dan Timur Tengah, yaitu ke Kenya dan Nigeria masing-masing US$ 494,5 juta dan US$ 421,5 juta.
(Baca: Ekspor Rumput Laut Indonesia Terbesar ke Tiongkok pada 2020)
Tanzania berada di urutan ketujuh sebagai importir Indonesia dengan nilai US$ 339,4 juta. Ekspor Indonesia lainnya di kawasan Afrika dan Timur Tengah, yaitu ke Yordania $ 283,7 juta, Djibouti $ 275 juta, dan Togo $ 232,4 juta.
Sebagai informasi, Indonesia terus mengupayakan perluasan pasar hingga ke Timur Tengah dan Afrika. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi resmi memiliki kantor baru dengan nama Indonesian Trade Promotion Centar (ITPC) Dubai di Dubai, Uni Emirat Arab.
Pemindahan kantor ITPC Dubai ke lokasi yang lebih strategis merupakan salah satu strategi Kementerian Perdagangan untuk mengoptimalkan promosi produk Indonesia ke UEA dan wilayah Timur Tengah. Hal ini juga bertujuan meningkatkan ekspor Indonesia ke UEA dan Timur Tengah, khususnya di masa pandemi Covid-19.