Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kategori jasa keuangan dan asuransi meraih keuntungan terbesar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, laba bersih BUMN jasa keuangan dan asuransi mencapai Rp 40,94 triliun pada 2020, meskipun nilainya turun 47,48% dibandingkan pada 2019 yang sebesar Rp 77,95 triliun.
Kategori informasi dan komunikasi menempati posisi kedua dengan perolehan laba bersih mencapai Rp 29,58 triliun pada tahun lalu. Nilai tersebut naik 7,14% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 27,61 triliun.
Kemudian untuk perusahaan BUMN yang mengalami keuntungan terkecil pada 2020, yaitu lapangan usaha kategori pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang mencapai Rp 0,19 triliun. Angka itu turun 31,05% dari tahun 2019 yang sebesar Rp 0,27 triliun.
Sementara itu, BUMN pada lapangan usaha kategori transportasi dan pergudangan mengalami kerugian terbesar, mencapai Rp 38,97 triliun pada 2020. Angka itu melonjak hingga 411,56% dari tahun sebelumnya yang berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 12,51 triliun.
Secara kumulatif, perkembangan laba bersih BUMN menurut lapangan usaha mengalami penurunan pada 2020. Tercatat, laba bersih BUMN turun 73,60% dari Rp 161,29 trilun pada 2019 menjadi Rp 42,58 triliun pada 2020.
Penurunan laba bersih terbesar tercatat dialami oleh lapangan usaha kategori penyediaan akomodasi dan makan minum. Pada kategori tersebut, perolehan laba bersih anjlok 552,27% dari untung Rp 0,04 triliun pada 2019 menjadi rugi Rp 0,18 triliun pada 2020.
(Baca: Inilah 13 BUMN dengan Modal Negatif pada 2020)