Produksi batu bara Indonesia tercatat sebesar 562,5 juta ton pada 2020. Jumlah itu tercatat menurun 9% dari tahun sebelumnya yang mencapai 616,2 juta ton.
Meski menurun, produksi batu bara Indonesia masih setara dengan 7,3% dari totalnya secara global yang sebesar 7,74 miliar ton. Indonesia juga menjadi produsen batu bara terbesar kedua di Asia Pasifik pada tahun lalu.
Tiongkok berada di urutan pertama dengan produksi batu bara sebesar 3,9 miliar ton atau 66,37% dari totalnya di Asia Pasifik. Sedangkan, Australia berada di bawah Indonesia dengan produksi batu bara sebesar 476,7 juta ton atau 8,11%.
Adapun, cadangan batu bara Indonesia tercatat sebesar 34,9 miliar ton pada 2020. Jumlah itu setara dengan 3,25% dari total cadangan batu bara dunia yang mencapai 1.074 miliar ton. Secara global, cadangan bahan bakar fosil Indonesia tersebut merupakan yang terbesar ketujuh.
Konsumsi batu bara Indonesia mencapai 3,26 eksajoule pada tahun lalu. Jumlah tersebut mencapai 2,2% dari total konsumsi dunia yang mencapai 151,42 eksajoule.
Sementara, ekspor batu bara Indonesia mencapai 8,51 eksajoule pada tahun lalu. Jumlah tersebut mencapai 26,8% dari totalnya secara global yang mencapai 31,78 eksajoule.
Nilai itu pun membuat Indonesia sebagai pengekspor batu bara terbesar kedua di dunia. Posisi Indonesia berada di bawah Australia dengan ekspor batu bara mencapai 9,25 eksajoule.
(Baca: Indonesia Masuk Daftar Negara dengan Cadangan Batu Bara Terbesar di Dunia)