Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan (ADHK) 2020 pengeluaran komponen konsumsi rumah tangga DKI Jakarta tumbuh 4,57% menjadi Rp 266,26 triliun pada kuartal III-2021 dibanding kuartal III-2020 (year on year/yoy).
Pertumbuhan pengeluaran konsumsi masyarakt DKI Jakarta tersebut mencatat pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya di Pulau Jawa. Pertumbuhan konsumsi rumah di provinsi tersebut juga di atas pertumbuhan konsumsi rumah tangga secara nasional.
Provinsi dengan pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga terbesar berikutnya adalah Banten, yakni sebesar 2,65% (yoy). Diikuti Jawa Tengah tumbuh 1,84% (yoy) serta Jawa Timur juga tumbuh 1,56% (yoy).
Berikutnya, Jawa barat dengan pertumbuhan pengeluaran komponen konsumsi rumah tangga sebesar 0,04% (yoy). Sementara pengeluaran komponen konsumsi rumah tangga Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kontraksi 0,09% (yoy).
Ekonomi Indonesia yang diukur berdasarkan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp 4.325,3 triliun pada kuartal III-2021. Sedangkan, berdasarkan PDB atas dasar harga konstan 2010 tumbuh 3,51% (yoy) menjadi Rp 2.815,9 triliun.
(Baca: Konsumsi Rumah Tangga Indonesia Tumbuh 1,03% pada Kuartal III-2021)