Berdasarkan data dari National Bureau of Statistics of China, pada kuartal III 2021 ekonomi Tiongkok hanya tumbuh sebesar 4,9%. Kinerja pertumbuhan ekonomi Tiongkok tersebut merupakan yang terendah sepanjang tahun ini.
Tercatat pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada kuartal III 2021 lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun lalu dan kuartal kedua tahun ini yang sebesar 7,9%. Pertumbuhan menandakan ekonomi Tiongkok kembali melambat, setelah kuartal pertama tahun ini sempat melonjak hingga 18,3%.
Perlambatan ekonomi Tiongkok disebabkan oleh krisis energi yang terjadi belakangan ini. Krisis tersebut mengganggu kegiatan ekonomi dan industri yang menyebabkan beberapa pabrik mengentikan produksinya.
Sementara krisis energi dipicu oleh permintaan proyek konstruksi yang tumbuh di awal tahun yang membutuhkan bahan bakar fosil. Di sisi lain, pemerintah Tiongkok sedang mengejar target ambisius untuk mengurangi emisi karbon.
Selain itu, masalah keuangan yang menimpa perusahaan properti raksasa Evergrande dan lainnya juga menjadi salah satu penyebab perlambatan ekonomi Tiongkok. Hal tersebut bisa memicu kekhawatiran investor dan pembeli di sektor properti secara keseluruhan. Saat ini, sektor properti dan industri memiliki kontrobusi sebesar 30% terhadap perekonomian Tiongkok.
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Melambat ke 7,9% pada Kuartal II-2021)