Wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode kembali bergulir. Meski demikian, hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, mayoritas atau 68,7% responden di Indonesia tak setuju jika Joko Widodo (Jokowi) kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2024.
Rinciannya, sebanyak 40,8% responden kurang setuju dengan wacana tersebut. Sementara, 27,9% responden tidak setuju sama sekali jika Jokowi kembali menjadi capres pada 2024.
Responden yang setuju dengan wacana tersebut hanya sebanyak 27,9%. Sisanya sebanyak 3,8% responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Dari kalangan elite, responden yang tak setuju dengan wacana tersebut mencapai 93%. Secara rinci, 18,2% responden kurang setuju dan 74,8% responden tidak setuju sama sekali.
Sementara, responden dari kalangan elite yang setuju Jokowi menjadi capres pada 2024 sebesar 5,4%. Sisanya sebanyak 1,6% responden tidak tahu atau tidak menjawab.
Indikator melakukan survei tersebut terhadap 1.220 responden di 34 provinsi pada 2-7 September 2021. Tingkat toleransi kesalahan (margin of error) dalam suvei ini sebesar 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Adapun, responden dari kalangan elite yang merupakan pemuka opini nasional dan daerah sebanyak 313 orang di 16 wilayah. Wawancara terhadap kalangan elit dilaksanakan pada 1-30 September 2021.
(Baca: Etnis Minang dan Bugis Paling Banyak Menolak Wacana Masa Jabatan Presiden 3 Periode)