Hasil survei Katadata Insight Center (KIC) bersama Change.org dan Kawal Covid-19 menunjukkan, 70% masyarakat Indonesia tidak setuju jika vaksin virus corona Covid-19 harus berbayar. Ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi penolakan tersebut.
Mayoritas atau 73,9% responden yang tak setuju dengan wacana tersebut karena menganggap vaksin merupakan hak warga negara, khususnya dalam situasi darurat seperti saat ini. Sebanyak 67,9% responden menilai wacana vaksin berbayar tak adil kepada mereka yang tidak mampu.
Kemudian, 53,5% responden menilai wacana vaksin berbayar berpotensi menjadi ladang korupsi. Ada pula 39,3% responden menolak vaksin karena menganggap stoknya masih langka dan banyak orang belum mendapatkannya.
Responden yang menolak wacana vaksin berbayar karena menganggap hanya menguntungkan perusahaan sebanyak 32,6%. Lalu, 25,9% responden tidak setuju vaksin berbayar karena harganya mahal.
Sebanyak 24,9% responden tidak setuju vaksin berbayar karena membandingkan dengan negara lain yang vaksinnya gratis semua. Sedangkan, 2,9% responden tidak setuju jika vaksin harus berbayar karena alasan lainnya.
Survei ini diadakan secara daring dengan melibatkan 8.299 responden pada 6-22 Agustus 2021. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.807 responden menyatakan tak setuju dengan wacana vaksin berbayar.
(Baca: Survei KIC: Mayoritas Masyarakat Tak Setuju Vaksin Covid-19 Berbayar)