LAPAN Deteksi 310 Titik Panas di Indonesia, Terbanyak di Kalimantan Barat

Utilitas
1
Vika Azkiya Dihni 28/09/2021 12:30 WIB
Jumlah Titik Panas (Hotspot) Periode 1-27 September 2021
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan sejak tanggal 1 hingga 27 September terdeteksi ada 310 titik panas (hotspot). Data tersebut hasil dari pencitraan satelit Terra/Aqua milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dengan confidence level lebih dari 80%.

Titik panas paling banyak terdeteksi di Kalimantan Barat, yakni mencapai 182 titik. Jumlah itu meningkat dari bulan sebelumnya yang hanya 110 titik.

Posisi jumlah titik panas kedua ditempati Nusa Tenggara Timur dengan 51 titik yang juga mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 46 titik. Nusa Tenggara Barat berada di posisi ketiga dengan 15 titik panas.

Sebanyak 10 titik panas berhasil terdeteksi di Bangka Belitung, Jawa tengah menyusul dengan jumlah titik panas yang terdeteksi sebanyak 8 titik. Sementara Kalimantan Tengah, Papua dan Sumatera Selatan terdeteksi ada sebanyak 7 titik panas. 

Menurut Panduan Teknis Informasi Titik Panas (Hotspot) Kebakaran Hutan Lahan yang disusun Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN, jumlah titik panas merupakan suatu area yang memiliki suhu lebih tinggi dibandingkan dengan sekitarnya. Titik panas dapat dideteksi oleh satelit dan bukan merupakan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Secara kualitas, jumlah titik panas yang banyak dan menggerombol memang menunjukkan kejadian kebakaran hutan dan lahan di suatu wilayah. Titik panas yang dideteksi satelit masih menjadi data paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(baca : Luas Kebakaran Hutan dan Lahan RI Mencapai 160.104 Ha Hingga Juli 2021)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua