Jagung merupakan komoditas tanaman penting bagi Indonesia. Selain sebagai tanaman, jagung juga sebagai bahan pangan pokok pengganti beras serta pakan ternak.
Berdasarkan laporan dari Kementerian Pertanian (Kementan), provinsi penghasil jagung terbesar pada 2020 adalah Jawa Timur, yang menghasilkan 5,73 ton jagung atau sekitar 21,5% dari total produksi jagung nasional. Luas panen jagung di Jawa Timur tercatat sebesar 1,19 juta Ha.
Penghasil jagung terbesar kedua adalah Jawa Tengah yang menghasilkan 3,18 juta ton jagung dengan luas panen sebesar 614,3 ribu ha. Berikutnya ada Lampung yang berhasil memproduksi jagung 2,83 juta ton dengan luas panen sebesar 474,9 ribu Ha.
Produsen jagung terbesar lainnya, yaitu Sumatera Utara yang menghasilkan 1,83 juta ton dengan luas panen 350,6 ribu Ha, Sulawesi selatan menghasilkan 1,82 juta ton jagung yang mempunyai luas panen sebesar 377,7 ribu Ha, Nusa Tenggara Barat menghasilkan jagung sebanyak 1,66 juta ton pada tahun lalu dengan luas panen sebesar 283 ribu Ha, dan Jawa barat menghasilkan 1,34 juta ton jagung dengan luas panen jagung sebesar 206,7 ribu Ha.
Lalu, di urutan tiga terakhir produsen jagung terbanyak, yaitu Sulawesi Utara menghasilkan 0,92 juta ton jagung dengan luas panen sebesar 235,5 ribu Ha, Gorontalo menghasilkan 0,91 juta ton jagung dengan luas panen sebesar 212,5 ribu Ha, dan Sumatera Selatan menghasilkan jagung sebesar 0,80 juta ton pada tahun lalu dengan luas panen sebesar 137 ribu Ha.
Menurut Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi, berbagai upaya perlu terus dilakukan guna memacu peningkatan produksi pada tahun 2021 dan setiap daerah diharapkan mampu menghasilkan jagung secara mandiri. Senada, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga mengarahkan agar produktivitas pertanian jagung perlu ditingkatkan. Dia mengatakan Kementan telah memiliki banyak varietas yang potensinya 11 ton perhektar.
(baca : Kementan: Stok Jagung 2,6 Juta Ton hingga 6 September 2021)