Sebanyak 45,4 Juta Balita di Dunia Menderita Kekurangan Gizi Akut

1
Dwi Hadya Jayani 23/09/2021 14:40 WIB
Image Loader
Memuat...
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) memperkirakan, 45,4 juta anak di bawah lima tahun secara global mengalami kekurangan gizi akut (wasting) pada 2020. Sebagian besar anak yang kekurangan gizi ditemukan di wilayah konflik kemanusiaan, miskin, dan memiliki layanan kesehatan gizi terbatas.

Berdasarkan kawasannya, persentase balita penderita kekurangan gizi akut paling tinggi di Asia Selatan, yakni 14,7%. Posisinya disusul oleh Afrika Barat dan Tengah dengan persentase sebesar 7,2%.

Proporsi balita kekurangan gizi akut di Timur Tengah dan Afrika Utara mencapai 6,3%. Kemudian, ada 5,3% balita yang kekurangan gizi akut di Afrika Timur dan Selatan.

Sebanyak 3,7% balita kekurangan gizi akut berada di Asia Timur dan Pasifik. Di Eropa Timur dan Asia Tengah, ada 1,9% balita kekuangan gizi akut. Sedangkan, 1,3% balita kekurangan gizi akut berada di Amerika Latin dan Karibia.

UNICEF memperkirakan bahwa setidaknya 340 juta anak di bawah 5 tahun menderita satu atau lebih kekurangan zat gizi mikro. Ini termasuk pula kekurangan vitamin A, zat besi, yodium dan seng.

Atas dasar itu, pemerintah di berbagai negara perlu memberikan perhatian kepada anak-anak agar tidak mengalami kekurangan gizi akut. Khususnya anak yang berasal dari kelompok rentan dan terdampak pandemi Covid-19.

(Baca: Daftar Negara dengan Tingkat Kekurangan Gizi Tertinggi di Dunia)

Data Populer

Lihat Semua