Produksi Perikanan Tangkap Laut Ternate Terbesar di Maluku Utara, Capai 288,2 Ribu Ton

Agroindustri
1
Monavia Ayu Rizaty 13/09/2021 11:00 WIB
Produksi Perikanan Tangkap di Laut Menurut Kabupaten/Kota di Maluku Utara (Ton) (2020)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi perikanan tangkap laut di Maluku Utara sebesar 288,2 ribu ton pada 2020. Jumlah ini meningkat 1,5 ribu ton dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 286,6 ribu ton.

Berdasarkan wilayah, Ternate merupakan produsen perikanan tangkap laut terbesar di Maluku Utara, yakni mencapai 55,8 ribu ton. Halmahera Selatan menempati posisi kedua dengan hasil perikanan tangkap laut sebesar 52,9 ribu ton.

Wilayah dengan produksi perikanan tangkap laut terbesar berikutnya Tidore Kepulauan, yaitu sebesar 46,1 ribu ton. Kemudian Halmahera Utara sebesar 28,8 ribu ton dan Halmahera Tengah sebesar 23,8 ribu ton.

Maluku Utara termasuk dalam tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) 715, di mana memiliki estimasi potensi perikanan sebesar 631,7 ribu ton, meliputi ikan non Tuna-Cakalang, ikan demersal, ikan karang, udang peneid, lobster, kepiting, rajungan, dan cumi-cumi.

Namun, sektor perikanan laut tangkap di Maluku Utara kerap mengalami kendala ketika melakukan aktivitas ekspor, terutama pada hasil tangkapan oleh nelayan kecil yang tidak dicatat (kapan ditangkapnya, daerah penangkapan, mutu ikan, dll). Hal ini membuat informasi tangkapan ikan yang menjadi syarat lulus ekspor oleh pihak pengimpor tidak terpenuhi.

(Baca Selengkapnya: Produksi Budi Daya Perairan Indonesia Terbesar Kedua di Asia)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua