Berdasarkan laporan Kantar, Bank Central Asia (BCA) masuk dalam daftar 15 bank dengan nilai merek (brand value) terbesar di dunia. Perusahaan yang didirikan Sudono Salim ini memiliki nilai merek sebesar US$ 18,6 miliar atau Rp 267,4 triliun dengan kurs Rp 14.400/US$ pada 2021.
BCA masuk daftar tersebut karena dianggap sebagai tempat yang aman bagi konsumen menyimpan uangnya di situasi yang serba tak pasti akibat pandemi virus corona Covid-19. Pasalnya, BCA dianggap punya dukungan lingkungan serta koneksi yang kuat dengan pemerintah.
Sementara itu, predikat bank dengan nilai merek terbesar disematkan pada Industrial and Commercial Bank of China (ICBC). Nilai mereknya mencapai US$ 37,8 miliar yang setara dengan Rp 543,8 triliun.
Posisinya diikuti Wells Fargo dengan nilai merek US$ 28 miliar atau Rp 403,1 triliun. Royal Bank of Canada (RBC) menyusul sebab mempunyai nilai merek sebesar US$ 27,6 miliar atau Rp 397,5 triliun.
J.P Morgan punya nilai merek sebesar US$ 24,1 miliar atau Rp 347,1 triliun. Sementara, Chase Bank punya nilai merek sebesar US$ 21,8 miliar atau Rp 313,9 triliun.
(Baca: Laba Bersih BCA Tumbuh 18% pada Semester I-2021)
Berdasarkan laporan Kantar, sejumlah bank mengalami peningkatan nilai merek karena mampu memberikan sejumlah pelayanan di tengah pandemi corona. Salah satunya adalah dengan menawarkan penundaan pembayaran (payment holiday).