PPKM Darurat Mampu Tekan Penyebaran Covid-19 di Jakarta

Layanan konsumen & Kesehatan
1
Agus Dwi Darmawan 21/07/2021 09:40 WIB
Perkembangan Kasus Covid-19 di DKI Jakarta
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Jawa-Bali yang berlangsung pada 3-20 Juli 2021 mampu menekan penyebaran virus corona Covid-19 di Jakarta. Ini terlihat dari penambahan kasus corona harian yang menurun dalam sepekan terakhir.

Sebelumnya, penambahan kasus corona tertinggi pernah dicapai pada 8 Juli 2021, yakni 14.620 orang. Setelahnya, tambahan kasus corona secara harian terus bergerak menurun.

Bahkan, Kementerian Kesehatan mencatat, tambahan kasus corona di Jakarta sebanyak 6.213 orang pada Selasa, 21 Juli 2021. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan pada 2 Juli 2021 atau sebelum PPKM darurat yang sebanyak 9.399 orang.

Meski demikian, penambahan kasus corona di Jakarta kemarin masih berada di urutan kedua setelah Jawa Barat yang sebanyak 6.928 orang. Jawa Timur berada di urutan ketiga dengan tambahan 5.654 kasus corona.

Secara total, kasus corona di Jakarta tetap menjadi yang tertinggi secara nasional, yakni 757,52 ribu orang. Dari jumlah itu, 94,42 ribu orang di antaranya masih menjalani perawatan.

Jumlah penderita corona di Ibu Kota yang telah sembuh tercatat sebanyak 52,41 ribu orang. Rekor tertinggi pasien sembuh pernah tercatat pada 11 Juli 2021 sebanyak 20,6 ribu orang.

Terkait jumlah korban meninggal akibat corona, angkanya secara harian di Jakarta masih cukup tinggi. Bahkan, tambahan kasus kematian akibat corona di Jakarta naik dua kali lipat dalam sepekan terakhir. Secara total, jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di Jakarta mencapai 10,68 ribu orang.

(Baca: Terus Meningkat, Pemakaman Protap Covid-19 di Jakarta Capai 27.804 Jenazah)

Demi menekan laju penularan corona, masyarakat diimbau untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Selain itu, masyarakat diharapkan menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Data Populer
Lihat Semua