Indonesia menjadi salah satu tujuan utama penampung limbah dari Uni Eropa. Menurut Eurostat, Indonesia menerima 1,4 juta ton limbah sepanjang 2020. Jumlah itu setara dengan yang diterima Pakistan pada tahun lalu.
Alhasil, Indonesia menempati posisi enam sebagai penampung utama limbah dari Uni Eropa. Posisi pertama ditempati oleh Turki yang menampung 13,7 juta ton pada 2020, diikuti India (2,9 juta ton), Inggris (1,8 juta ton), Swiss (1,6 juta ton), dan Norwegia (1,5 juta ton).
Mayoritas ekspor limbah Uni Eropa adalah logam besi yang jumlahnya mencapai 17,4 juta ton. Limbah kertas dan kardus menyusul dengan jumlah 6,1 juta ton. Sementara, limbah plastik (termasuk karet) yang diekspor Uni Eropa mencapai 2,4 juta ton.
(Baca: Indonesia, Produsen Terbesar Limbah Makanan Rumah Tangga di Asia Tenggara)