Faktor Eksternal Mendominasi Penyebab Kemiskinan Seseorang


Nama Data | Nilai |
---|---|
Tak bekerja keras | 34 |
Dari keluarga miskin | 22 |
Tak beruntung | 16 |
Keluarga tak terdidik | 11 |
Bakat yang tak berguna | 9 |
Lingkungan tak mendukung | 6 |
Disabilitas fisik | 2 |
Penyakit | 1 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Masyarakat Indonesia menilai, tak bekerja keras (internal) menjadi faktor utama seseorang masuk dalam jurang kemiskinan. Sebanyak 34% responden mengakui hal tersebut, sedangkan 9% responden lain menilai bakat yang tak berguna (internal) menjadi penyebab kemiskinan.
Meski demikian, faktor eksternal ternyata lebih dominan. Masyarakat menilai berasal dari keluarga miskin (22%), tak beruntung (16%), dan keluarga tak terdidik (11%) mendominasi penyebab seseorang menjadi miskin.
Jawaban para responden sesuai dengan temuan Bank Dunia. Ketimpangan peluang sejak lahir berkontribusi terhadap ketidaksetaraan pendapatan di masa mendatang. Kemiskinan karena situasi berada di luar kendali individu.
(Baca: Frekuensi Belanja Mayoritas Masyarakat Kelas Menengah Tak Berubah saat Pandemi)