Semakin pesatnya penetrasi internet tidak hanya memiliki dampak positif, tapi juga negatif. Sebagai contoh maraknya Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) yang terjadi, terutama saat pandemi saat masyarakat mulai beralih ke platform online. Riset Plan International menunjukkan, lebih dari setengah anak perempuan yang menjadi responden pernah mengalami kekerasan atau pelecehan di dunia online.
Riset ini melibatkan 14 ribu anak perempuan di 31 negara dunia. Sebanyak 500 anak dan perempuan muda Indonesia terlibat di dalamnya. Dari keseluruhan responden, mayoritas mengaku tak mengenal pelaku KBGO. Rinciannya, 36% adalah orang asing, 32% pengguna tanpa identitas (anonim), 29% seseorang di media sosial yang bukan teman, dan 16% sekelompok orang asing.
Namun, bukan berarti orang terdekat tidak berpotensi menjadi pelaku. Sebanyak 23% pelaku merupakan kenalan di sekolah atau tempat kerja. Selain itu, sebanyak 21% merupakan teman dan 11% pacar/mantan pacar.