Tingkat ketimpangan ekonomi selama pemerintahan Joko Widodo periode pertama telah mengalami penurunan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan rasio gini di Indonesia sebesar 0,392 per Maret 2019. Angka ini turun jika dibandingkan pada September 2014 sebesar 0,433.
Masyarakat perdesaan cenderung memiliki ketimpangan yang lebih rendah. Pada Maret 2019, rasio gini di kawasan perdesaan sebesar 0,317 turun dari September 2014 sebesar 0,336. Sementara rasio gini perkotaan turun 0,032 poin menjadi 0,382.
Rasio gini=0 mengindikasikan ketimpangan pendapatan merata sempurna. Artinya, setiap orang menerima pendapatan yang sama dengan yang lainnya. Sementara gini rasio=1 menunjukkan terjadinya ketimpangan pendapatan timpang sempurna, artinya pendapatan itu hanya diterima oleh satu orang atau satu kelompok saja.