Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada semester I 2019 mencapai Rp 135,8 triliun atau 0,84% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Defisit ini melebar jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 110,6 triliun atau 0,75% dari PDB.
Berdasarkan Laporan APBNKita Juni 2019, melebarnya defisit APBN disebabkan karena pertumbuhan pendapatan negara yang hanya sebesar 7,9% lebih lambat dibandingkan belanja negara yang tumbuh hingga 9,6%. Perlambatan ini disebabkan rendahnya pertumbuhan pajak yang hanya 5,4%.
Lebih jauh, perlambatan ini juga mengakibatkan keseimbangan primer mencetak defisit sebesar Rp 977,2 miliar.