Perusahaan investasi global, Credit Suisse telah merilis Global Wealth Report 2018. Dalam laporan terbaru disebutkan bahwa 85,4% (145,41 juta jiwa) penduduk dewasa Indonesia memiliki kekayaan di bawah US$ 10 ribu atau Rp 150 juta dengan kurs Rp 15 ribu per dolar Amerika Serikat (AS). Kemudian 13,7% (23,32 juta jiwa) memiliki kekayaan antara US$ 10 ribu-100 ribu, lalu 0,8% (1,39 juta jiwa) memiliki kekayaan US$ 100 ribu-1 juta dan 0,1% (89 ribu jiwa) dengan kekayaannya di atas US$ 1 juta.
Jumlah penduduk dewasa Indonesia diperkirakan mencapai 170,22 juta jiwa pada 2018 dengan nilai kekayaannya mencapai US$ 1.518 miliar atau setara Rp 22.770 triliun. Artinya rata-rata kekayaan penduduk dewasa Indonesia mencapai US$ 8.919. Angka tersebut meningkat 276,3% dibanding US$ 2.370/penduduk dewasa pada 2000.
Masih berdasarkan laporan tersebut, sebanyak 1,61 juta jiwa penduduk dewasa Indonesia masuk dalam 10% orang terkaya di dunia. Sementara yang masuk dalam 1% orang terkaya di dunia hanya 105 ribu jiwa. Rata-rata kekayaan kotor penduduk dewasa Indonesia mencapai US$ 9.655. Angka tersebut terdiri dari 15,8% berupa aset finansial, 84,2% merupakan aset non finansial dan sisanya 7,6% berupa utang. Ketimpangan di Indonesia saat masih cukup tinggi di mana 1% orang paling tajir di Indonesia menguasai sekitar 46,6% kekayaan penduduk dewasa di tanah air.