Defisit Migas Januari-September 2018 Meningkat 59%

Perdagangan
15/10/2018 15:17 WIB
Defisit Neraca Perdagangan Migas Indonesia (Jan 2017-Sep 2018)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Nilai ekspor minyak dan gas (migas) Indonesia pada September 2018 mencapai US$ 1,21 miliar sementara nilai impor sebesar US$ 2,28 miliar. Sehingga neraca perdagangan migas nasional mengalami defisit US$ 1,07 miliar. Secara akumulasi untuk periode Januari-September tahun ini neraca migas mengalami defisit US$ 9,38 miliar melonjak 59,5% dari tahun sebelumnya US$ 5,88 miliar.

Harga minyak mentah dunia untuk jenis Brent yang telah naik hingga US$ 80/barel membuat defisit neraca migas nasional semakin melebar. Ditambah lagi dengan nilai tukar rupiah yang terdepresiasi hingga menembus Rp 15 ribu/dolar Amerika Serikat (AS) turut memicu meningkatnya defisit neraca perdagangan migas hingga September tahun ini telah melampaui total defisit migas tahun lalu sebesar US$ 8,57 miliar.

Volume impor migas pada September turun 26,71% menjadi 3,55 juta ton dari bulan sebelumnya 4,84 juta ton. Untuk volume impor minyak mentah menyusut 30% menjadi 1,26 juta ton dari bulan sebelumnya dan hasil minyak turun 26% menjadi 1,86 juta ton dari sebelumnya. Demikian pula impor gas turun 18,62% menjadi 418 ribu ton dari bulan sebelumnya.

Data Populer
Lihat Semua